Anak Penyu

Gambar dari sini


Entah kapan gitu, saya pernah nonton video di youtube, di channelnya Natgeo atau BBC tentang perjalanan anak penyu yang baru saja menetas dari telurnya.

Jadi ceritanya, setelah lama ibu penyu mengarungi samudra yang sangat luas, dia akan kembali ke pantai dimana dia dilahirkan. Kemudian di sana dia akan menggali lubang dan meletakkan telur-telurnya. Kemudian pergi melaut kembali dan meninggalkan telur-telur itu di sana seorang diri. Ya ngga seorang diri banget juga sih karena kan penyu sekali bertelur banyak banget, yak. But, yeah, you know what i mean.

Anak-anak penyu yang ada di dalam telur itu sama sekali ngga tahu cerita apa yang sudah menanti mereka di luar lubang sana. Mereka ngga tahu kalau lubangnya cukup dalam jadi mereka butuh effort yang besar untuk keluar. Mereka masih menyibukkan dirinya dengan bertumbuh, menyerap semua nutrisi yang tersedia dalam telurnya, sambil menunggu waktunya menetas 45 hari lagi. Mereka juga ngga tahu kalau jarak lubang mereka sama laut bisa jauh sekali untuk badan mereka yang mungil. Ngga tahu kalau ombak di laut bisa menghempas mereka kembali lagi ke pantai setelah mereka berusaha sekuat tenaga mencapainya. Ngga tau kalau ada burung-burung carnivor yang sudah sejak lama menunggu mereka menetas untuk dimakan.

Lalu, begitu waktu menetas tiba, keluarlah satu per satu anak-anak penyu yang lucu dari lubangnya. Seperti sudah diberi informasi sama Allah kalau mereka harus ke laut, dengan sirip-sirip mungilnya mereka mendorong tubuhnya semakin maju dan maju mendekati laut. Sebagian berhasil sampai ke laut dengan mudah. Sebagian ada yang terhempas kembali ke pantai. Sebagian ada yang tenggelam. Dan sebagian berakhir menjadi makanan burung-burung, hiks :" Semua berjuang menuju tujuannya, berlari sekencang-kencangnya, tapi ternyata jalan takdirnya berbeda-beda.

Yang menetas awal-awal, sudah berlari cepat-cepat, ternyata malah menjadi makanan burung-burung carnivor. Yang sudah di dekat laut, ternyata diterjang ombak dan tenggelam. Yang tadi hampir di makan burung, karena burungnya rebutan, akhirnya bisa selamat dan lari lagi. Yang berhasil memanjat lubang dengan susah payah dan keluar terakhir-terakhir, ternyata malah mereka yang bisa dengan lebih mudah menuju laut karena burung-burungnya sudah kenyang dan pergi. Jalan hidup siapa yang tahu.

Tapi anak-anak penyu, dengan sirip-sirip mungilnya, terus mendorong tubuhnya menuju laut. Tetap berusaha, terserah Allah nanti maunya seperti apa.

Jadi tidak apa-apa kalau saat ini belum berhasil. Jadi tidak apa-apa kalau saat ini masih merasa bodoh. Tidak apa-apa kalau masih banyak belum bisa. Tidak apa-apa kalau ada banyak hal tidak berjalan sesuai rencana. It's okay not figuring everything out yet.

Anak-anak penyu tetap berlari menuju laut meskipun dia melihat saudaranya dimakan burung. Anak-anak penyu tetap menuju laut meski melihat saudaranya dihempas ombak. Anak-anak penyu kembali menuju laut meski ombak telah menghempasnya kembali jauh ke pantai, sambil dalam hati mungkin membatin, "Oh, wow, man, so this is life..."




Kamu kuat, anak penyu!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

this post is dedicated to me

Iship sudah selesai!