Hurtful Words

Saya rasa semua orang pernah, ya, mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan dari orang lain. Ditegur dengan keras di hadapan orang lain, dicuekin atau dianggap tidak ada, diremehkan karena tidak memenuhi ekspektasi orang lain, dan sebagainya. Siapa sih yang jalan hidupnya mulus-mulus saja di dunia ini? Semua pasti ada ups and down-nya. Ada marah, sedih, dan kecewanya. Terutama ketika mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari orang lain.

Saya pribadi adalah orang yang cukup peka dengan perubahan sikap atau perlakuan orang lain terhadap saya. Ketika ada hal yang kok rasanya orang lain jadi berubah sikapnya terhadap saya, saya pasti akan bertanya ke dalam diri sendiri, salah saya dimana. Pasti saya pikirkan terus menerus itu kalau sikap orang tersebut masih tidak enak terhadap saya. Lalu berusaha berhusnuzhon kalau perlakuan orang begitu terhadap saya adalah karena salah saya sendiri, karena dosa-dosa saya sendiri. Seperti dikasih pengingat sama Allah untuk bisa berhusnuzhon sama orang lain lebih baik lagi. Kemudian meminta maaf kepada yang bersangkutan. Urusan dimaafkan atau tidak, biar jadi urusan orang tersebut dengan Allah.

Karena kalau saya secara pribadi sih lebih senang masalah itu diselesaikan, dibicarakan untuk mencari titik temu. Jadi tidak berlarut-larut dan menjadi bahan omongan orang di belakang :( Tapi nyatanya hubungan antar manusia tidak semudah itu, Fergusso. Ya karena karakter orang memang berbeda-beda. Dan setiap orang diciptakan Allah untuk menjadi guru bagi orang lain. Guru dalam bersyukur dan bersabar.

Pernah suatu kali waktu saya jaga, saya melihat adegan orang dibentak di sebuah acara di televisi. Qadarullah, pas banget saya juga baru diperlakukan serupa oleh seseorang. Saya tidak tahu salah saya dimana. Waktu itu saya nangis, karena tiba-tiba merasa kecil dan ngga berharga. Tapi ngga di hadapan orang itu juga sih nangisnya.

Saya baru benar-benar memahami bahwa dampak dari kata-kata dan sikap yang tidak menyenangkan bisa begitu besar. Seseorang bisa kehilangan rasa percaya dirinya dalam seketika. Ketika saya dibentak hari itu, saya berusahaa sekali agar jangan sampai menangis di tempat. Saya coba bangun pikiran-pikiran positif meskipun sulit.

Saat itu saya merasa sangat kecil. Saya jadi merasa keberadaan saya tidak dibutuhkan dan tidak diinginkan. Kepercayaan diri yang sudah saya bangun sedemikian rupa juga tiba-tiba hilang entah kemana. Berada di sekitar orang tersebut membuat saya merasa sangat tidak nyaman karena saya harus "menghilangkan" eksistensi saya disana agar tidak muncul masalah yang lainnya. Ini mekanisme di fase akut.

Tapi setelah saya renungkan lagi. Ya karakter orang memang berbeda-beda. Kita bersikap baik kepada orang lain kan bukan karena agar orang lain kembali bersikap baik kepada kita, tapi karena Allah yang perintahkan kita untuk menerapkan akhlaqul karimah, sebisa mungkin. Kewajiban kita adalah menjalankan apa yang Allah perintahkan atas diri kita, mau orang lain sikapnya jadi bagaimana terhadap kita, biarlah itu menjadi urusan dia dengan Allah. Yang tidak boleh kita lupa juga adalah, kemulian seseorang itu Allah yang tahu kok. Jadi kalau saat ini dipandang remeh oleh orang lain, atau dipandang kecil oleh orang lain, kita jadikan bahan muhasabah. Istighfari perasaan kita yang mulai 'kepedean' dengan diri sendiri. Mungkin ada perasaan menganggap diri sudah lebih baik dari orang lain. Padahal yang berhak menilai semuanya ya Allah lagi.

Saya nulis begini juga bukan berarti saya sudah lebih baik dari siapapun. Cuma untuk pelajaran dan renungan bagi diri sendiri saja bahwa kata-kata atau sikap yang menyakiti itu sangat tidak menyenangkan dan bisa membuat orang lain kehilangan sebagian kepercayaan dirinya. Jadi ngga heran kenapa di-bully terus menerus bisa berakhir bunuh diri. Kalau setiap hari seseorang kehilangan kepingan-kepingan kepercayaan dirinya, lama-lama orang tersebut tidak bisa lagi percaya sama dirinya sendiri. Bahwa dirinya mampu, bahwa dirinya kuat, bahwa dirinya disayangi, bahwa dirinya dibutuhkan.

Jadi, sebisa mungkin, hindari bersikap tidak menyenangkan terhadap orang lain. Meskipun sulit, apalagi kepada orang yang menyakiti kita, ditambah lagi pas lagi bad mood. Tapi, ya... disitu pahalanya kali ya :)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

this post is dedicated to me

Iship sudah selesai!