this post is dedicated to me

so, i was rummaging through my closet to collect requirements needed for my practice license in sukoharjo, then i found pictures of mini me in kindergarden. ya ampun kiyowo banget wkwkwk. mau dibilang mirip yahya, ya mirip sih, tapi yahya juga banyak muka abinya. i also flipped around pages of certificates, raports, etc. sambil senyum-senyum sendiri ngeliat muka waktu masih muda, ehem. wkwkwkwk. ya sekarang juga masih muda sih, cuma ya udah mau 30 tahun 2 tahun lagi. udah mau 30 tahun tapi rasanya ya gini-gini aja hidup aku. udah punya buntut tapi masih belum kelar-kelar quarter life crisisnya, wkwkwk.

as i flipped through those pages, suddenly, i realize that 28 years went by so fast. life that i tought was just superficial was actually went trough a lot, like tons of things.

aku sering banget berfikir gini, hampir 30 tahun tapi rasanya hidup aku cuma gini-gini aja. udah berekor, tapi setiap hari aku kayak ngejalanin hari yang sama gitu loh. kaya, ngga kerasa ada yang berbeda dari hidup aku. aku nga tau ini cuma aku aja, atau kira-kira ada yang ngerasa yang sama kaya aku ya? pikiran kaya gini kadang bikin insecure sendiri gitu. kayak, apa aku doang ya yang quarter life crisisnya ngga selesai-selesai? coping mechanism aku yang salah dalam menghadapi masalah, atau emang akunya yang ngga punya goals aja gitu dalam menjalani hidup? perasaan, dalam hati banyak banget kok keinginan, and i set that as a short term goals of mine and my mini family.

terus kan, beberapa hari ini masuk kerja, dan sejawat-sejawat di sana kayak,

"ya pasti dong dok mau sekolah lagi."

"oh iya praktek di igd supaya ilmunya kepake ya dok,"

"dokter besok mau ambil spesialis apa?"

and i was like, hm, i dont want to go back to school as resident. but i dont know why ngomong kaya gitu rasanya kok aneh banget gitu. kaya jadi ngerasa kecil dan minder aja gitu karena aku ngga mau sekolah spesialis. though i explain that i prefer primary care over specialist, tapi rasanya kayak, terdengar aneh buat mereka. and it felt awkward for me too. 

dan rasanya, semakin ketinggalan aja dengan orang lain. Ngerti sih, buat apa juga kita bandingkan hidup kita dengan hidup orang lain, ngerti juga sih, kalau setiap orang punya perjuangan sendiri-sendiri. Tapi perasaan left out gitu kadang-kadang muncul dan bikin sedih. bahkan kadang, jadi bikin lupa bersyukur sama apa-apa yang sudah Allah kasih untuk aku.

and flipping those pages seconds ago was just like a slap right on my face!

it was like saying, nisa, look at this! you've come so so so far from where you begin. dari yang kecil piyik telat terus masuk sekolah, sekarang udah punya anak hampir 2 tahun. dari yang pernah disuruh ikut lomba nyanyi pas SD tapi ngga lolos karena ngga bisa bedain nada tinggi sama teriak, sampai sekarang kerja di klinik praktek jadi dokter. dari olimpiade biologi gugus sampe provinsi tapi ngga lolos karena soal OSP nya soal-soal anak SMA, sampe sekarang ngetik blog malem-malem (yang paginya pasti nanti suami ngomel karena begadang wkwkwk).

but yes, i went trough a lot. i went trough mental breakdowns that i thought i would never could escape. i went trough long night tears, i went trough some hardship and madness, overthinking, anxiety, dan juga so many moments i am so grateful for.

waktu perpisahan sama temen-temen di karanganyar, mereka kaya kasih testimoni gitu kan, aku kaget banget dong pas mereka bilang bahwa aku tuh strong. jalan jauh banget supaya bisa hadir janjian, ninggalin anak yang memang perlu terus didampingi tumbuh kembangnya, terapinya, dsb dsb. sempet kecelakaan 2 kali lagi. terus aku tuh kayak, hah, masak sih? perasaan aku mah meleyot orangnya, strong dari mana? emang aku semenderita itu apa ya keliatannya? perasaan aku ngejalaninnya biasa aja. tapi ya hidup emang gitu kali ya, kalau cuma dilihat, mungkin keliatannya berat, tapi kalau dijalani, yaudah gitu mati arasa aja rasanya.

pasti pernah baca kan quotes yang intinya, "pekerjan yang kamu keluhkan adalah doa orang-orang yang penganguran, rumahmu yang kecil adalah doa dari orang-orang yang homeless, etc etc." eh tapi ternyata bener loh. apa yang kamu miliki saat ini nis, adalah doa dari orang-orang yang ngga punya apa-apa yang kamu punya. jadi banyakin bersyukurnya ya nis..

terus juga, it's okay to take things slowly as long you know what you do and making progress over it. it's okay juga still figuring out what to do with your life. hidup itu kan jalan terus, bergulir terus. tanpa kita ngapa-ngapain juga hidup sudah selalu datang dengan permasalahan-permasalahan barunya. apalagi sekarang udah berkeluarga dan punya anak, you will always have things to do. set your goals, is good, but let things flow is also necesary, i think.

be versatile? it sounds good. i know you know what you should do with your life, what you wanted in life, what kind of life you wanted. cuma kadang-kadang, banyak maksiat aja jadinya goalnya terkesampingkan atau keliatan burem. astaghfirullah.. wkwkwk.. ya sama.. belum nemu jalan menuju tujuan-tujuan tadi aja sih. semoga Allah bukakan jalan-jalan menuju apa yang dicita-citakan. dan semoga apa yang dicita-citakan bukan cuma jadi hal superfisial yang nyangkut di otak dan tangan, tapi bisa terpatri dalam hati dan dibawa sampai mati. aamiin..

jadi kalau dibilang you're almost 30 and still dont know what to do with your life, yaa iya sih kadang-kadang, but i'm taking my time working on figuring this out as i''m working on other things too, soo.. :)



ditemenin 1+1 isyana-rayhan

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Iship sudah selesai!